Jambi, 13 November 2021 – Dalam rangka mencapai tujuan nasional ekosistem lautan pada tahun 2030, IPC Terminal Petikemas/IPC TPK mendorong konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan melalui aksi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diberbagai area kerja. Memelihara dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan penanaman Mangrove dan pelepasan benih ikan di Jambi.
Dua per tiga wilayah Indonesia merupakan perairan. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam dalam laut, dan kondisi geografisnya dikelilingi perairan. Memiliki posisi geo-strategis, kurang lebih 40% lalu lintas perdagangan barang dan jasa yang diangkut kapal melintasi perairan Indonesia. Sebagai operator terminal petikemas, IPC TPK secara berkelanjutan ikut serta dalam mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai kelautan yang sehat dan produktif.
“Kontribusi IPC TPK dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14 yaitu menjaga ekosistem laut (life bellow water) telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir salah satunya melalui kegiatan penanaman terumbu karang. Kali ini dengan semangat yang sama kami laksanakan kegiatan penanaman Mangrove dan pelepasan benih ikan.” kata Direktur Utama IPC TPK Wahyu Hardiyanto.
Pelepasan Benih Ikan
Maraknya penangkapan ikan dengan cara tidak ramah lingkungan telah mengancam kelestarian dan mengganggu biota dan ekosistem sungai. Bertempat di Sungai Batanghari yang bertepatan dengan lokasi dermaga IPC TPK Jambi, sebanyak 20.000 ekor benih ikan nila dan ikan patin dilepas oleh Manager IPC TPK Area Jambi Anang Subagyono, Kepala Tata Usaha KSOP Talang Duku Muhammad Sabari, General Manager Pelindo Regional 2 Jambi Cheppy Rymetaatmadja.
Kegiatan pelepasan benih ikan diharapkan dapat menjaga keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem sungai, mengurangi dampak pencemaran, mengembangkan potensi ikan air tawar, menciptakan wisata alam melalui kegiatan memancing dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar Sungai Batanghari.
Penanaman Mangrove
Salah satu target pada SDGs nomor 14 adalah mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia. Potensi sumber daya hayati laut di wilayah pesisir dan laut di Indonesia memberikan manfaat secara optimal bagi pengembangan ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Ekosistem pesisir dan laut menyerap karbon (hasil dari aktivitas manusia) yang ada diudara, kemudian menyimpannya dalam bentuk sedimen selama ribuan tahun.
Menyadari bahwa laut merupakan salah satu bagian penting dari ketahanan iklim bumi, IPC TPK untuk pertama kalinya melakukan aksi penanaman 1.000 batang mangrove di Desa Cemara, Kecamatan Sadu, Tanjung Jabung Timur. Mangrove memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir melalui ekonomi biru. Selain itu, mangrove mempunyai beberapa keterkaitan dan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan manusia baik fungsinya dalam penyediaan bahan pangan, papan, dan kesehatan, serta kontribusinya terhadap lingkungan.
Secara simbolis mangrove ditanam di Desa Sungai Lokan. Turut hadir pada kegiatan ini Manager IPC TPK Area Jambi Anang Subagyono, Perwakilan KSOP Talang Duku Soehendra Apriyanto, Kasi Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat, Kecamatan Sadu Fahmi, S.PKP.
“Selain memberikan begitu banyak manfaat bagi lingkungan, penanaman mangrove juga dilakukan untuk pemenuhan salah satu kriteria penilaian Green Port dari segi lingkungan. Dengan melaksanakan penanaman mangrove, IPC TPK telah melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim” tutup Wahyu.